Ini adalah postingan terakhir, dari rangkaian cerita Blogger jelajahi bea cukai, untuk postingan sebelumnya, Sahabat bisa baca di sini.
Setelah mengetahui sistem kerja di kantor pos udara di bandara Soetta, kali ini blogger diajak untuk mengetahui proses kerja penerimaan barang di salah satu jasa pelayanan titipan DHL. Pada kenal pasti kan?
Kantor DHL tampak dalam
Upss, sebelum masuk area kantor, setiap orang harus di scanning dulu sama petugas disana. Kira-kira penampakan saat scanning sat itu, begini temans ๐
Secara umum, sistem kerjanya sama dengan kantor pos udara di bandara, bedanya, di kantor DHL lebih memanfaatkan teknologi dalam proses kerjanya. Saya gak ada maksud banding-bandingin lho ya :). Di kantor DHL expressย ini sudah memanfaatkan 4 mesin scanning x-ray untuk mengecek proses penerimaan dan pengiriman paket barang, conveyor system untuk kemudahan arus barang masuk dan keluar, penyortiran paket barang berdasarkan wilayah negara tujuan yang punya kode khusus di masing-masing negara, paket barang dilengkapi dengan barcode sehingga lebih gampang dalam mengecek barang, jaminan sampai dalam satu hari ke tangan penerima paket barang sehingga tak heran kantor ini terasa sangat ramai karena hilir mudik barang yang harus segera diproses. Untuk proses penanganan khusus seperti pengiriman mayat dari luar negri, DHL sendiri tidak menerima untuk melayani pengiriman tersebut. Tuuhh, seru kan pengalaman jalan-jalannya.
Jalan-jalannya udah, blogger balik lagi ke ruan seminar untuk menyantap makanan siang. Pas banget, perut saya sudah ngadain konser musik sodara sodara. Wusss.. naik bus menuju ruang seminar dan langsung santap siang dan dibikin adem sama nyanyian dari suara-suara dahsyat staf bea cukai. Pilihan lagunya bikin nostalgila abiss, dari sheila on 7, kahitna, Gigi. Hadeuuhh bikin konser ajah sekalian hihi.ย Hmm.. nikmat mana lagi yang kamu dustakan ๐
Nikmatnya makan di saat lapeeerrrrr ๐Usai santap siang, kita semua diajak untuk tour langsung ke bandara (ceritanya). Tapii, namanya juga rezeki, bis yang kami tumpangi tidak ditemani oleh salah satu staf dari pihak bea cukai. Episodenya ini lebih drama lagi karena si Pak Sopir gak tau tujuan kemana, dan saat menghubungi bis yang satu lagi, sopirnya bingung menjawabnya, sedangkan staf bea cukai dan blogger lainnya sedang menjalani proses pemeriksaan scanning, sehingga posisi handphone jauh dari masing-masing. Hmmm.. drama banget kan.
Sudah pasrah karena gak punya ‘induk’ ๐Akhirnyaaa, iya akhirnya sahabat, kami yang satu bis tidak ikut kunjungan blogger lanjutan, dan dengan suara mantap si Pak Sopir bilang “langsung diantar pulang ke Cempaka Mas saja ya”. Ahh.. apa daya karna memang sudahย tidak bisa apa-apa lagi. Dengan wajah lesu, dan sedikit ‘gondok’ di hati, satu persatu mengikhlaskan saja dan ambil posisi tidur cantik. Hmm.. capek juga sodara-sodara.
Ternyata selalu ada hikmah di balik suatu kejadian sahabat, dan kita selalu lupa untuk menyadarinya. Kejadian bis kami yang tak punya induk, terbayar sempurna dengan tidak terguyur hujan, karena sudah duduk cantik di dalam bis dan mendarat di rumah dengan aman dan nyaman. Alhamdulillaah ๐
Terimakasih sebesar-besarnya untuk seluruh staf dan panitia Kantor Pelayanan dan Pengawasan Bea Cukai di bandara Soetta, atas ilmu dan kehangatan, jamuan yang diberikan semoga bea cukai semakin lebih baik dan bersih dari korupsi ke depannya. Gift dar bea cukai banyak bingiiitt, Makasih banyak -banyak ya ๐
isi goodie bag, gift, dan card dari bea cukai