Kebakaran hutan, apa yang ada di benak teman-teman saat mendengar kebakaran hutan?
Bagi saya pribadi, terasa sesak di dada. Tak terbayang, oksigen yang dihirup menjadi udara yang tercemar yang malah memicu penyakit infeksi di saluran pernafasan. Teringat, saat sanak keluarga yang kebetulan berdomisili di Riau menyampaikan kabar mereka dengan terbatuk-batuk karena pengaruh asap. Sedih rasanya karena tak bisa berbuat apa-apa. Bagaimana dengan teman-teman yang tinggal di Jabodetabek, yang jauh dari titik asap, apa yang teman-teman rasakan saat melihat berita kebakaran hutan di televisi?
Ada 24 nyawa yang melayang akibat kebakaran hutan dan lahan tahun 2015. 367 orang mengalami luka-luka di tahun 2017 dan korban terpaksa mengungsi sebanyak 442.873 orang akibat kebakaran hutan dan lahan di Indonesia (Data BNPB 2019). Jumlah yang tak sedikit bukan? Jika melihat ke belakang, kebakaran awal pertama kali terjadi, di tahun 1997, jumlah nyawa yang meninggal lebih mengerikan lagi, 240 nyawa meninggal. Miris membayangkannya!.
Kebakaran Hutan dan Lahan
Lalu apa yang sebenarnya terjadi saat kebakaran hutan dan lahan?
Sebelum melihat lebih jauh, yuk cek defenisi kebakaran hutan dan lahan secara komprehensif. Menurut Wetlands International, kebakaran hutan dan lahan merupakan kebakaran yang terjadi di permukaan pada awalnya yang kemudian menyebar tak menentu ke segala arah. Pada mulanya api akan melahap daun-daun yang berserakan di atas tanah, pepohonan kering, dan semak-semak. Setelah permukaan dilalap habis, maka api akan masuk secara perlahan menuju bawah permukaan. Lahan-lahan gambut akan dilalap habis juga oleh api ini. Kebakaran akan semakin sulit dipadamkan jika sudah menelusup ke dalam tanah.
Berdasarkan data FAO 2001, luas hutan dan lahan yang terdampak kebakaran seluas 25 juta hektar di seluruh dunia. Sedangkan di Indonesia, kebakaran hutan paling parah terjadi di tahun 1997/1998 seluas 9,75 juta hektar api melalap habis hutan dan lahan Indonesia (Data BAPPENAS-ADB 1999).
Pada saat itu, 60-90 % emisi karbon terjadi karena api melalap lahan gambut di sepanjang Provinsi Jambi, Riau, dan Sumatera Selatan. Kabut asap yang terbentuk hingga mengganggu aktifitas di negara tetangga kita, Singapura dan Malaysia. Awan tidak lagi berwarna biru, tetapi berubah menjadi putih akibat kabut asap yang menyelimuti.
Penyebab Kebakaran Hutan dan Alam
Selain faktor alam, seperti musim kemarau panjang, sambaran petir, dan aktifitas vulkanis, Ada beberapa faktor non alam yang menyebabkan kebakaran hutan dan lahan ini terjadi :
- Pembukaan Lahan
Pembukaan lahan menjadi salah satu penyebab terjadinya kebakaran hutan dan lahan. Pembukaan lahan untuk dijadikan lahan pertanian atau perkebunan melibatkan perorangan atau perusahaan. Masing-masing memiliki andil menjadi penyebab terjadinya kebakaran hutan dan lahan. Pembukaan lahan dengan metode pembakaran api menjadi cara yang lebih efektif dan hemat biaya serta dapat menjangkau area yang lebih luas.
- Minimnya pengetahuan masyarakat tentang manfaat hutan
Tingkat pendidikan yang rendah, ketidakpedulian terhadap alam dan lingkungan, dan rendahnya kepekaan masyarakat dalam menjaga hutan juga memicu terjadinya kebakaran hutan dan lahan. Jika masyarakat menyadari bahwa jika kita menjaga hutan maka hutan pun akan turut menjaga kita maka akan semakin banyak aktifitas pro lingkungan yang dilakukan secara sukarela.
- Tingkat perekonomian yang rendah
Kebakaran hutan dan lahan juga dimungkinkan terjadi karena tingkat perekonomian masyarakat sekitar hutan yang rendah. Desakan pemenuhan kebutuhan keluarga meningkatkan potensi terjadinya alih fungsi hutan dan lahan. Dengan biaya yang sangat murah, masyarakat membuka lahan dengan cara melakukan pembakaran.
- Kurangnya kesadaran masyarakat akan bahaya api
Faktor ketidaksengajaan menyalakan api saat bermain di hutan juga bisa menjadi penyebab kebakaran hutan dan lahan. Menyalakan rokok dan membuang puntungnya tanpa mematikannya terlebih dahulu saat berada di hutan juga bisa menjadi penyebab terjadinya kebakaran hutan. Masyarakat yang tidak bertanggungjawab dan tidak menyadari akan bahaya si jago merah ini adalah yang mengambil peran karena alasan ketidaksengajaan.
- Lemahnya penegakan hukum
Kebakaran hutan selain dilakukan oleh perorangan atau masyarakat bawah juga dilakukan oleh perusahaan. Dan umumnya yang terjadi, penegakan hukum bagi perusahaan yang melanggar masih longgar dalam penegakan hukumnya.
Dampak Kebakaran Hutan dan Lahan
Kebakaran hutan tidak hanya akan berdampak terhadap kesehatan seperti gangguan saluran pernafasan, namun juga juga berdampak terhadap ekonomi dan pastinya terhadap lingkungan.
Beberapa dampak yang terjadi akibat kebakaran hutan dan lahan antara lain:
- Meningkatnya potensi terjadi banjir. Hutan mampu menyimpan air di dalam akar-akar pohon yang sudah tinggi. Saat hutan sudah tidak memiliki pohon-pohon tua dalam menyimpan air maka akan meningkatkan terjadinya banjir.
- Musnahnya vegetasi hutan, baik hewan dan tumbuhan bisa punah jika kebakaran sering terjadi. Hutan merupakan rumah bagi berbagai jenis hewan dan tumbuhan. Saat rumahnya terbakar atau dibakar maka hewan akan mencari rumah di luar hutan atau malah terbakar saat terjadi kebakaran hutan.
- Asap atau kabut asap akibat dari kebakaran hutan akan mengakibatkan gangguan pernafasan atau gangguan pandangan bagi masyarakat yang terkena dampak. Pencemaran udara tidak hanya akan menyerang manusia, namun juga hewan yang ada di dalam hutan.
- Emisi gas karbondioksida akan semakin meningkat akibat kebakaran hutan. Terlebih lagi jika yang terkena kebakaran juga menyerang lahan gambut. Akar lahan gambut yang menyimpan gas karbon akan melepas karbon ke udara dan mempengaruhi pemanasan global.
- Kebakaran hutan dan lahan juga menyebabkan berkurangnya sumber air. Hilangnya akar penyimpan air akibat kebakaran juga mengakibatkan kekeringan jika kebakaran berlangsung dalam waktu yang lama
- Secara ekonomi akan menghilangkan mata pencaharian penduduk yang menggantungkan hidupnya dari hutan
- Anak-anak didik akan terlambat dalam melanjutkan pendidikannya akibat masalah pencemaran udara atau dampak kabut asap
Upaya Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan
Melihat dari dampak yang diakibatkan begitu banyak, lebih baik ada upaya-upaya pencegahan agar kebakaran hutan dan lahan, beberapa diantaranya adalah :
- Menjalankan program patroli terpadu dan melakukan pengawasan lebih ketat terutama di 7 provinsi titik api di Indonesia
- Menjalankan peraturan yang telah dibuat atas izin perlindungan hutan dan lahan gambut
- Melakukan audit izin perusahaan dan bertindak tegas dalam penegakan hukum terhadap setiap bentuk pelanggaran
- Tidak melakukan pembakaran saat pembukaan lahan
- Penyelamatan ekosistem rawa gambut
- Menerapkan Sistem Peringatan Dini Kebakaran Hutan dan Lahan
- Teknologi modifikasi cuaca seperti hujan buatan untuk membasahi hutan saat musim kemarau panjang
- Membuat regulasi pro lingkungan dan pembatasan pembukaan lahan dari Presiden
- Memberikan pelatihan kepada masyarakat cara penanganan saat terjadi kebakaran kecil
- Tidak melakukan pembakaran secara sembarangan termasuk membuang punting rokok atau memastikan api unggun telah mati saat akan turun gunung
Kalo teman-teman yang biasa naik gunug, wajib banget untuk mengingat poin yang no.10 . Tidak hanya menikmati keindahan alam namun tetap harus selalu waspada dalam menjaga hutan saat meninggalkannya.
Teman-teman pernahkan merasakan dampak kabut asap kebakaran hutan dan lahan? Atau berdomisili di salah satu dari 7 titik api di Indonesia.
Referensi :
Kumalawati, Rosalina, dkk. 2019. Prosiding Seminar Nasional. Penyebab Kebakaran Hutan dan Lahan Gambut di kabupaten Barito Kuala provinsi Kalimantan Selatan. Purwokerto.
indonesiabaik.id/infografis/lebih-dini-dan-aktif-cegah-kebakaran-hutan-dan-lahan
ilmugeografi.com/ilmu-bumi/hutan/penyebab-kebakaran-hutan-dan-cara-penanggulangannya
Tacconi, Luca. 2003. Paper. Kebakaran Hutan di Indonesia : Penyebab, Biaya dan Implikasi Kebijakan. Jakarta. CIFOR.
Karhutla menjadi salah satu penyebab hutan tidak terjaga dengan baik, menyebabkan ekosistem alam terganggu.
Sedih ya kalau ada Karhutla. Berbahaya dan jelek untuk lingkungan. Semoga kita makin waspada dengan kemungkinan karhutla, sayang diberi alam yang kaya tapi hangus dan tidak bisa dijaga masyarakatnya.
Nggak kebayang kayak gimana itu flora fauna yang ada di hutan kalau terjadi karhutla, belum lagi kalau asap menyebar ke mana. Asap dari pembakaran sampah yang sebentar aja kalau pas lewat gitu udah bikin sesak apalagi ini asap yang skala besar dan lama. Semoga kita bisa jadi bagian yang bisa menjaga kelestarian hutan meski dengan peran yang sangat kecil..
Nggak kebayang kayak gimana itu flora fauna yang ada di hutan kalau terjadi karhutla, belum lagi kalau asap menyebar ke mana. Asap dari pembakaran sampah yang sebentar aja kalau pas lewat gitu udah bikin sesak apalagi ini asap yang skala besar dan lama. Semoga kita bisa jadi bagian yang bisa menjaga kelestarian hutan meski dengan peran yang sangat kecil..
Saya sering dengar kalau salah satu penyebab utama dari kebakaran hutan adalah pembukaan lahan. Karena, menurut info, cara ini adalah cara termurah, irit biaya dan lebih cepat ketimbang harus menggunakan berbagai perangkat berat. Sedih banget saat mengetahui hal ini. Karena efeknya meluas hingga menyentuh masyarakat sekitar. Semoga pemerintah bisa lebih tegas atas organisasi yang melakukan hal demikian.
Kesadaran untuk memahami bagaimana merawat dan melestarikan hutan yang belum sepenuhnya diketahui ya kak. Memang perlu sosialiasi seperti ini, agar mencegah juga kebakaran hutan dan lahan
Kebakaran hutan ini seperti agenda tahunan, kek Banjir Jakarta juga ya. Upaya2 memang harus terus dilakukan, tp disini peran pemerintah dan penegak hukum sangat penting. Tp apadaya blm kuat. Hutan makin habis, bahkan pernah denger sengaja di bakar biar dapat proyek reboisasi
saya selalu nangis kalo denger berita kebakaran hutan
kebayang hewan2 tak bersalah yang terpanggang di sana
manusia terkadang amat kejam ya?
karena itu bagus banget tulisan2 seperti ini agar kebakaran hutan bisa dikendalikan
Pembakaran hutan seperti cara “cepat dan murah” untuk membuka lahan. Sayang, kerusakan lingkungan dan dampak yang ditimbulkannya juga luar biasa. Nggak kebayang menderitanya orang-orang yang tinggal di wilayah terdampak karhutla. Lah aku nggak sengaja menghirup asap bakaran sampah tetangga aja udah sesak napas 🙁
menjaga lingkungan, hutan dan lahan perlu kesungguhan dan keseriusan semua pihak guna menjaga kellestariannya. Karena dengan menjaganya sama artinya menyiapkan masa depan sebagai kekayaan hayati
Kebakaran hutan ini seperti musibah tahunan yang kayanya kurang serius penanganannya.
Semoga menjadi kesadaran kita bersama bahwa ada cara lain yang lebih bijak untuk membuka lahan atau mendapatkan sesuatu dari hutan, bukan dengan short cut begini..
Huhuu~
Hutan itu bikin kita makin peduli. Tanpa hutan akibat tangan jahil nantinya akan berdampak pada kita juga
Suamiku pendaki gunung, cerita juga akdang ada rombongan yang abai..duh, padahal harusnya kita tidak hanya menikmati keindahan alam namun tetap harus selalu waspada dalam menjaga hutan saat meninggalkannya sebagai pencegahan terjadinya kebakaran hutan dan lahan.
Waktu musim kemarau dan sering kebakaran hutan saat aktif mendaki gunung sering mengikuti pelatihan dengan masyarakat cara penanganan saat terjadi kebakaran kecil. Ya ilmu itu sangat bermanfaat sampai sekarang lho …
Bau asap pembakaran pohon abis kerja bakti aja bikin sesak nafas, gimana dengan kebakaran hutan, hiks selalu ikut prihatin karena banyak kehidupan di dalamnya, termasuk menjadi sumber paru-paru dunia. Semoga makin banyak manusia yang saar dan arif memanfaatkan hutan dengan bijak
Trauma dg kebakaran hutan di Riau yg asapnya sampai Lampung. Bnyk yg jadi kena ISPA dan batuk2.
Masih ada saja ya oknum-oknum tidak bertanggungjawab yang membakar hutan. Padahal hutan kan nafas kita. Jika hutan dan lahan rusak, maka jaminan oksigen masa depan juga berkurang
Bagi saya, kebakaran hutan selalu mengerikan.
Semoga saja dengan semakin seringnya edukasi seperti dalam tulisan ini, semakin bisa berkurang ya bencana kebakaran hutan.
kebakaran hutan ini masalah serius yang terjadi berulang setiap tahun ya mba, perlu di sikapi lebih lanjut, menarik ulasannya mba karena teman2ku di singapore dan malaysia setiap tahun selalu komplain dikirimin asap wkwkwk
iya sih, Indonesia tuh nyaris setiap tahun selalu terjadi kebakaran hutan. Udah nggak ngerti lagi deh kenapa selalu terjadi. Kadang mikir, emangnya nggak bisa dicegah atau gimana sih?
Sedih juga ya kalau ingat dengan alasan ekonomi orang kemudian berduyun-duyun melakukan pembukaan lahan dengan cara pembakaran hutan. Efek jangka pendek dan jangka panjangnya loh tidak diperhitungkan. Semoga aja makin ke sini makin banyak orang yang paham tentng pentingnya upaya menjaga kelestarian hutan.
sedih ya bila membaca berita tentang kebakaran hutan ini..terlebih ketika tahu salah 1 penyebabny ketidaktahuan/ketidakmautahuan. semoga dg mkn banyak edukasi ttg penyebab & pencegahan karhutla, bisa diminimalisir kejadian ini..
Baca ini jadi keingat Keluarga Kalaweit di Kalimantan Tengah sana. Gimana mereka rutin melakukan patroli hutan untuk mendeteksi adanya kemungkinan-kemungkinan kebakaran hutan. Luar biasa sih dedikasi mereka untuk menjaga kawasan hutan di sana.
kasian ya, hewan2 habitatnya hilang ketika hutan terbakar, bahkan mereka jadi terancam punah kalau kebakaran hutan tidak ditangani dengan baik
Recovery dari kahutla bisa membutuhkan waktu yang sangat lama. Memang jadinya sangta menyedihkan. Semua bisa terdamkan dengan kejadian ini
Ingat jaman kebakaran hutan di Sumatera lagi anget-angetnya, teman saya sampai beli purifier. Yang rumahnya berAC dan bisa beli purifier mungkin masih mending. Tapi kalau yang nggak mampu ya Allah kasian banget. Belum lagi kalau tetap harus beraktivitas keluar rumah.
Huhuhu, jauh-jauh deh dari momen kebakaran hutan.
Btw, jadi agak mikir. Selama 2 tahun Covid, rasanya koq minim ya kejadian bencana asap tebal efek dari kebakaran hutan. Apa ketimpa berita tentang Covid kah? Eh, maaf. Malah jadi numpang nanya ^^
Kebakaran hutan sangat merugikan manusia sendiri sebenarnya ya, karena kehilangan banyak flora dan fauna.
Semoga kita semua lebih waspada lagi untuk mencegah pemicu kebakaran, dan untuk yg membuka lahan semoga tidak melakukannya dengan membakar lahan.
Sedih amat itu fauna-fauna yang terdampak kebakaran hutan ya, selain karena faktor perubahan iklim, tapi juga karena ulah manusia juga nih yaa, tapi kadang manusia suka gak sadar misal fauna-fauna hutan yang terusik akhirnya mulai masuk ke pemukiman warga
Sedih banget kalau sudah mendengar terjadi kebakaran hutan itu…. Mudah2an ke depan semakin banyak orang yang peduli dengan kelestarian hutan dan semakin menghilang kejadian pengrusakan hutan. Aamiin
Kebakaran hutan sangat merugikan banyak pihak. Cuma sayangnya emang penegakan hukum msh tebang pilih, yang ketangkep, jika penyebabnya manusia, biasanya cuma kroconya, yang penggede2nya belum nih.
Semoga ke depannya penegakan hukun dan perlindangan terhadap hutan ini makin bagus yaaa, demi lingkungan yg lbh baik buat anak cucu kelak.
Lebih sedih dan miris jika kebakaran hutan disebabkan oleh manusia. Mereka ini golongan manusia egois yang hanya mementingkan kepentingan pribadi dan kelompoknya saja.
Bener nihh, masyarat harus lebih diedukasi tentang manfaat hutan dan menyadarkan mereka sehingga semua bisa bekerja sama menjaga hutan agar tidak ada kebakaran hutan!
kita ngga bisa main – main memang ya mba dengan hutan. Ini paru – paru bumi yang harus kita jaga dengan benar
Kebakaran hutan dan lahan akibat manusia, padahal yang ditimbulkan itu luar biasa buat bumi dan manusia itu sendiri. Aku bahagia kalau masih ada yang mecintai bumi dengan menjaganya
dampak kebakaran hutan sangat luar biasa ya, tak hanya merugikan manusia tapi juga hewan dan tumbuhan yang di dalamnya. perlu kesadaran bersama dalam mencegah dan menanggulangi kebakaaran hutan yang seirngkali terjadi karena kelalaian manusia.