Udara dingin masih membungkus diri
Tubuhmu masih belum merindukan pagi
Masih terasa sisa lelah kemarin
Fajar beranjak perlahan membuka hari
Engkau melipat rapi lelahmu
Meninggalkan segala penat yang terkadang haru
Memakaikan jubah semangat baru
Mengenakan kembali pundak bajamu
Beranjak untuk menyambut hari yang baru
Menyuguhkan beberapa cangkir teh
Hal yang selalu kurindu meski sering kuanggap remeh
Menanam benih cinta dengan setia
Meski baru tadi malam membuatmu terluka
Kesibukan pagi di dapur adalah bukti kasih nyata
Yang selalui kutemui saat aku membuka mata
Perlahan, ku mendekatimu cinta
Memungut sayangmu yang terserak nyata
Mengapa aku sering tak sadar dan lupa
Pada dua jiwa yang menggadaikan seluruh dirinya
Untuk kami, sang buah cinta
Yang engkau yakini sebagai harta tiada tara
Salahku kuulangi kembali
Seakan lupa tentang didikanmu yang suci
Untuk selalu patuh pada janji Ilahi
Meski tantangan dunia dihadapan mengikis bening hati
Peganglah petuah Sang Nabi
Sang Kekasih Ilahi
Jadikan dunia ada di genggaman tangan diri
Dan dekap erat akhirat di cengkraman hati
Bekal hangat engkau titipkan sebelum pergi
Telur dan sayur beserta nasi
Mengantarkanku sekolah di setiap pagi
Untuk mempersiapkan bekal duniawi dan ukhrawi
Tertumpuk rindu
Mengenang masa-masa itu
Saat berada dekat dengan wujudmu
Kini, berjuang di rantau menjadi pilihanku
Demi mempersembahkan yang terbaik untukmu
Kusebut Umak dan Bapak
Panggilan sayang dari sang anak
Pahlawan dan pejuang hati di segala onak
Tuhan, sediakan surgaMU
Untuk seluruh orang tua yang memujaMU
Sungguh mati membaca isi
Karena hati merasai
sebab cinta engkau berbakti
Akibat cinta pada ilahi
Jangan berhenti teruslah menggapai yang abadi
Aamiin semoga Tuhan meridhoi 🙂
Hiks… terlalu bagus buat dikomentari
Ahhh mba Ima bisa ajah 🙂
Jujur, keren puisinya :)…
Terimakasih 🙂
Puisi yang indah untuk Umak bapak mbak. <3
Ada kerinduan mendalam di puisi ini.
Terimakasih Mba Susi, hehe iya, jadi kangen bgt jadinya 🙂
waduh…langsung minder *melipir* 😀
waaduuuhh, tiada maksud untuk buat Mak Indri melipir loohh, peluuk mak 🙂
Keren banget puisinya, kalo dihayati bener-bener bakalan tersentuh deh..hehe
trimakasih ya , smoga melting bneran ya
Terharu baca puisinya mbak
waaahh, tq ya 🙂
I like poetry very much and that is really cool to have a writing talent and show all your emotions and feelings via the poems.